Penantian semestinya menguatkan.
Seseorang yang sepenuhnya menggantungkan harapan hanya kepada-Nya akan benar-benar mendapatkan apa yang telah dinanti-nantikan. Bukan lagi memikirkan soal siapa yang akan hadir, bagaimana cara-Nya mempertemukan, dan kapan waktunya. Menanti menjadi hal yang membahagiakan diri. Seperti tengah menanti sebuah kejutan kebahagiaan yang datangnya langsung dari sang Mahacinta. Tak akan kita kecewa dibuat-Nya dan tak akan terbuang waktu kita secara sia-sia bila kita menanti karena-Nya.
Buku yang kini tengah Anda pegang dan baca sebetulnya adalah bagian dari sebuah penantian tersebut. Buku yang insya Allah mengajak kita semua untuk lebih fokus kepada pemantasan diri dalam menanti. Sama-sama kita akan belajar bagaimana mengatur diri dan perasaan agar memberdayakan dan tidak melemah karena lelahnya menanti.