produk / detail
Karang Cemara
Sampul Belakang:
Bagiku, kematian Bapak tidak hanya membawaku kembali ke Karang Cemara, tetapi juga membuatku meloncat ke sebuah lubang yang menghubungkanku dengan masa lalu . Aku mengenang kembali masa-masa saat ngaji di surau; persahabatanku dengan Bahtiar, Herman, dan Tabroni; juga gadis paling cantik di Karang Cemara, Aisyah.
Ingatanku tentang mereka menguak rahasia di balik tewasnya maling sapi menjelang pemilihan kepala desa. Dimulai dari kejadian itu, perubahan mengambil banyak tempat di Karang Cemara. Cemara-cemara ditebang, diganti tambak udang. Sedangkan uang dan kebaruan pun dituhankan.