Tahun 2020 diwarnai dengan pandemi SAR-CoV-2/Covid-19, sejenis penyakit zonosis, yang melanda seluruh dunia, menginfeksi dan mengakibatkan kematian jutaan orang .

Edisi kedelapan membahas malapetaka ini, diawali dengan asal mula penyakit, perkembangan riset obat yang efektif, dan pembuatan vaksin anti-viral dengan teknologi mutakhir berbasis RNA/DNA dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Selain Covid-19, berkembangnya resistensi antibiotik dan penggunaannya yang tidak rasional menjadi tantangan serius bagi kesehatan seluruh umat dunia. Akibatnya, infeksi ringan saja bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Pada tahun 2019 resistensi terhadap obat-obat antimikroba meningkat dengan cepat di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilainya sebagai salah satu dari sepuluh ancaman teratas terhadap kesehatan global.

Pada abad ini banyak perkembangan yang terjadi di bidang pengobatan penyakit kanker dengan diterapkannya imuno-terapi di samping terapi konvensional. Banyak perhatian telah diarahkan pada "personalized medicine" atau pengobatan "tailor-made" (targeted therapy) berdasarkan profil genetik pasien. Jenis terapi ini dapat lebih terarah dan menghindari atau meminimalisir efek samping. Dalam dekade akhir ini, telah dibuat pula berbagai obat biological baru, di samping obat biosimilar yang identik dengan biological yang telah habis "masa waktunya".

Dalam bidang geriatri, telah diuraikan efek samping untuk para lansia yang merupakan kelompok orang yang rentan antara lain akibat multimorbiditas dan polifarmasi.

Topik baru lain adalah immune checkpoint inhibitors, obat-obat anti-trombosis (DOAC`s), obat-obat anti-hipertensi dan obat penurun kadar gula darah terbaru untuk penyakit diabetes mellitus yang diderita jutaan orang di Indonesia.