produk / detail
Karena Hidup Hanyalah Sebuah Persinggahan
Saksikan kehidupan sehari-hari di halte, renungkan pengalaman untuk menjadi manusia lebih baik, isi hidup dengan amal dan perbuatan. Rasakan kesadaran akan kehidupan yang lebih besar, jadilah manusia tanpa penyesalan di akhir hayat.
Sampul Belakang:
Saat kita duduk di halte dan menyaksikan lalu lalang di jalan raya, saat itulah kita seakan menyaksikan miniatur kehidupan . Kita menyaksikan kepergian dan kepulangan para pejuang. Mereka yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarga, mereka yang menuntut ilmu untuk masa depan, mereka yang terbawa arus rutinitas, juga mereka yang berjalan tanpa tujuan.
Dalam hidup, kita juga memerlukan halte untuk sejenak beristirahat. Tempat untuk kita sesaat merenungkan berbagai pengalaman hidup, lintasan peristiwa demi peristiwa, sehingga darinya kita bisa berkaca, agar kesalahan masa lalu tak perlu terulang, agar waktu yang berjalan dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan agar ke depan, kita bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Kumpulan kutipan dalam buku ini, merupakan hasil perenungan kami saat sejenak mengistirahatkan jiwa dan raga di halte kehidupan. Tempat ketika kami merasa perlu untuk sejenak berhenti, memberi ruang dan waktu untuk berpikir dan merasakan hingga akhirnya terbit kesadaran, bahwa sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah sebuah persinggahan. Akan ada kehidupan yang jauh lebih besar, sebagai tempat berkumpulnya jiwa dan raga dalam keabadian. Oleh karenanya, sudah semestinya kita mengisi tempat persinggahan ini dengan sebaik-baik amal dan perbuatan, agar tak timbul penyesalan saat semuanya telah berakhir.
Semoga untaian-untaian sederhana dalam buku ini, dapat menjadi persinggahan yang bermakna untuk kita.
Daftar Isi
Perjalanan | 1 |
Pengalaman | 15 |
Keluarga | 25 |
Waktu | 33 |
Tumbuh | 61 |
Tunduk | 67 |
Teguh | 87 |
Tulus | 121 |
Kemenangan | 155 |
Relakan | 167 |
Prasangka | 175 |
Epilog | 188 |
Penulis | 189 |
Back Cover | 194 |
Hak Cipta | |