produk / detail
Ladang Kenangan
Buku ini penuh dengan kenangan syahdu yang menggugah perasaan, menjelajahi perasaan cinta, kemarahan, kesedihan, dan pengharapan dalam 40 judul yang memikat. Menyadarkan bahwa kenangan tak harus membuat terpuruk. Dengan membaca, kamu akan terbawa pada memori masa silam, merasakan perubahan perasaan dari cinta hingga pengkhianatan, dan menemukan kekuatan serta pengertian dalam menghadapi kenangan. Pengalaman yang menginspirasi untuk merelakan dan menerima.
Sampul Belakang:
Ladang kenangan adalah kumpulan prosa senandika, yang ketika membacanya kamu akan menemukan prosa, puisi, dan juga kenangan-kenangan syahdu yang mengantarkan kamu jatuh cinta pada setiap kalimatnya .
Buku ini sengaja mengajakmu berdialog dengan perasaanmu sendiri. Perihal kenanganmu saat bertemu, lalu kagum, lantas mengutarakan perasaan padanya. Dan juga tentang kemarahan, kesedihan, pengharapan, dan pengikhlasan. Menyadarkan bahwasanya kenangan diciptakan tidak untuk membuatmu jatuh terpuruk dan berlebihan dalam menyikapinya.
Dalam buku ini, penulis menyajikan monolog-monolog yang hampir selalu melibatkan perasaan, bahwa bagi penulis, Ladang kenangan tidak hanya sebuah buku, namun berisi ungkapan-ungkapan yang tak sempat tersampaikan dalam lisan. Ia bermetamorfosa menjadi tulisan-tulisan, kemudian membawa pembaca terbang pada sebekas hati, perasaan dan kenangan di masa silam.
Ada 40 judul di dalamnya, yang mengantarkan kamu pada memori masa silam, yang mungkin serupa atau hanya berbeda latar cerita. Tak hanya itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana seseorang yang teramat tulus mencintai namun diabaikan, seseorang yang begini periang, kini berubah menjadi pemurung dan pendiam. Tentang sakitnya pengkhianatan dan pedihnya ditinggal pergi. Barangkali seperti kejadian yang kamu sedang jalani saat ini, ia yang kemudian harus bersama dia yang dulu, dan kamu yang perlahan harus merelakan.
Buku ini akhirnya berharap akan menguatkan jiwamu, menyadarkan kekeliruanmu, memang begitulah kenangan, ia tak benar-benar hilang dari hidupmu. Kenangan diciptakan tidak untuk membuatmu jatuh terpuruk dan berlebihan dalam menyikapinya. Hingga rasanya menghapusnya menjadi musibah terbesar dalam hidupmu. Cukupkan saja dengan saling berdoa, dan biarkan Tuhan mengabadikan atau menghilangkannya dalam hati sanubari umat manusia.