produk / detail
Jatuh Cinta pada Al-Qur`an
Buku ini mengajak untuk hanyut dalam kisah-kisah pecinta Al-Qur`an, merenungkan perlakuan terhadap Al-Qur`an, dan menempatkannya di hati. Kembali kepada Al-Qur`an untuk mendapatkan berkah, surga, dan cinta-Nya; meneladani Rasulullah saw. dan para shahabat; agar hidup penuh berkah dan mulia.
Sampul Belakang:
Buku ini mengingatkan kembali pada kita agar Al-Quran yang kita miliki tidak hanya menjadi pajangan di rumah kita . Penulis selalu mengajak pembaca untuk hanyut dalam kisah-kisah para pecinta Al-Quran. Dengan kisah-kisah itu, pembaca diajak untuk merenungkan kembali bagaimana kita selama ini memperlakukan Al-Quran. Pada akhirnya, penulis mengajak agar menempatkan Al-Quran di dalam hati, bukan di lemari.
Mungkin saat ini kita berada di masa di mana Al-Quran hanya disimpan di lemari-lemari secara rapat atau di atas rak yang tinggi; berdebu dan tak tersentuh.
Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan. (QS. Al-Furqan [25]: 30)
Maka, mari kita menjadi orang-orang yang tak dikeluhkan oleh Rasulullah saw. Mari kembali kepada Al-Quran, kembali bermesraan dengan Allah melalui Al-Quran, agar Dia Ar-Rahman melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dari langit dan bumi. Mari kembali kepada Al-Quran, agar tercurahkan rezeki-Nya, dan dicicipkan surga sebelum surga. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita mampu meneladani Rasulullah saw., dan para shahabat radhiyallahu anhum ajmain yang disebut oleh Allah sebagai khairu ummah (ummat terbaik).
Mari kembali kepada Al-Quran; dengan membaca, menadaburi, menghafal, dan mengamalkannya. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita tak lagi tersisih dan terhina, tetapi agar menjadi tinggi lagi mulia. Mari kembali kepada Al-Quran agar hidup menjadi berlimpah berkah, di perjalanannya maupun di akhirnya. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita memantaskan diri untuk dicinta-Nya. Mari kembali kepada Al-Quran agar tumpah-ruah cinta-Nya kepada kita.
Selling point: Buku ini mengingatkan kembali pada kita agar Al-Qur`an yang kita miliki tidak hanya menjadi pajangan di rumah kita. Penulis selalu mengajak pembaca untuk hanyut dalam kisah-kisah para pecinta Al-Qur`an. Dengan kisah-kisah itu, pembaca diajak untuk merenungkan kembali bagaimana kita selama ini memperlakukan Al-Qur`an. Pada akhirnya, penulis mengajak agar menempatkan Al-Qur`an di dalam hati, bukan di lemari.