produk / detail
Stop Nyinyir, Let`s Zikir
Buku ini mengungkap dampak nyinyiran di media sosial dan kehidupan sehari-hari, serta memberikan tips bijak dalam menyikapinya. Jangan biarkan nyinyiran menyakiti hati, belajarlah untuk lebih berzikir dan melihat kebaikan orang lain.
Sampul Belakang:
Kapan lulus? dapat kerja? nikah? punya momongan?
Temanmu sudah bisa gini, kok kamu masih gitu aja?
Alah, gitu aja aku juga bisa .
Lulusan S1 kok cuma jadi ibu rumah tangga. Sayang ijazahnya kan?
Di zaman serbadigital seperti saat ini, mudah kita temui bentuk nyinyiran dari pengguna media sosial. Pun, dengan orang-orang di sekitar kita yang sering mengomentari apa saja yang mereka lihat. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan pun terlontar dan menyakiti hati. Lantas apa yang akan kamu lakukan jika mendapat nyinyiran seperti itu? Atau jangan-jangan kamu yang sering berlaku demikian terhadap teman dan sekelilingmu?
Stop Nyinyir, Lets Zikir tidak hanya berisi contoh nyinyiran dan komentar orang mengenai keadaan kita, tetapi juga berisi tip dan tanggapan yang seharusnya kita berikan atas komentar mereka. Menyakitkan memang. Menjengkelkan iya. Namun, bukan berarti kita harus pasrah gitu aja kan?
Kita mungkin pernah disakiti, tapi barangkali kita lebih banyak menyakiti. Kita mungkin terlalu fokus pada keburukan yang seseorang lakukan. Hingga kita lupa bahwa begitu banyak kebaikan yang sudah orang tersebut lakukan kepada kita. Jangan karena satu kesalahan, lalu beribu kebaikan akan terhapus begitu saja. Mari, melihat ke dalam diri sendiri. Berhentilah untuk terus nyinyir, manfaatkan waktu untuk lebih banyak berzikir.
Selamat membaca!
Daftar Isi
Diam atau Dendam | 1 |
Kok Marah Sih? | 7 |
Kapan? | 13 |
Kata Orang | 19 |
Memangnya Pantas? | 25 |
Cuma Begini | 31 |
Jarimu Harimaumu | 37 |
Sahabat Until Jannah | 43 |
Cela dan Celah | 91 |
Cinta | 97 |
Menagih Kewajiban | 103 |
Mematahkan Kepercayaan | 109 |
Mengecewakan Hati | 115 |
Masa Lalu | 121 |
Menusuk dari Belakang | 125 |
Body Shaming | 129 |