produk / detail
Cacat Logika: Seperti Berlayar tanpa Nakhoda

Pernahkah merasa marah karena dianggap salah padahal merasa benar? Atau merasa bingung dengan perilaku orang lain yang tampak aneh? Dapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pola pikir, sikap, dan tindakan yang terjadi di masyarakat. Temukan tenang di tengah kehidupan modern yang penuh dengan teknologi.
Sampul Belakang:
Apa akibatnya jika hal-hal yang terjadi di tengah masyarakat diterjemahkan oleh sebagian warganya secara terbalik? Salah diartikan benar, baik diartikan buruk, atau hina diartikan mulia?
Akhir-akhir ini, sering kita saksikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seseorang yang karya dan prestasinya sudah terlihat dan diakui dunia, dicela dan dihina oleh beberapa orang yang sama sekali belum punya karya . Atau, pengendara yang mengendarai kendaraannya melawan arus, yang jelas-jelas salah, malah merasa benar dan kemudian marah ketika diberi tahu pengendara lainnya, bahkan ketika akan ditilang oleh petugas Polisi Jalan Raya. Kenapa mereka marah? Mereka merasa benar di jalan yang salah. Mereka merasa yang paling benar. Lalu, bagaimana sikap kita?
Buku ini akan mencerahkan kita atas semua kekeliruan atau penyimpangan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang terjadi di tengah masyarakat, baik sebab maupun solusinya. Inilah panduan untuk menemukan tenang di tengah sibuknya hidup berdampingan dengan teknologi.
Daftar Isi
MEMUTARBALIKKAN LOGIKA | 1 |
PEMBUSUKAN HATI | 7 |
PENYESATAN POLA PIKIR | 13 |
MENJUAL KHAYALAN | 19 |
LARISNYA KEBURUKAN | 23 |
MAHALNYA KEBAIKAN | 26 |
BERANI MALU | 29 |
MERASA BENAR SENDIRI | 34 |
BERPIKIR POSITIF | 86 |
BERPIKIR SISTEMATIS | 90 |
TERPENJARA OLEH PIKIRAN SENDIRI | 94 |
PEMBENARAN | 98 |
HIKMAH LEBIH BERHARGA DARIPADA BUAH | 102 |
NALAR | 106 |
MENERA LOGIKA | 111 |
LOGIKA RELIGI | 115 |