produk / detail
Kado Cinta Sang Kiai
Sang Kiai bukanlah orang baik, namun terus berbuat baik kepada orang lain. Melalui artikel ringan dan sederhana, buku ini membawa pembaca membuka jendela perasaan dan pemikiran. Buku ini mengajak untuk mengaduk-aduk perasaan dan menggoyang-goyang pikiran agar tidak kaku dalam memahami persoalan sehari-hari. Menemukan titik cahaya untuk masa depan yang lebih baik.
Sampul Belakang:
Oleh karena saya bukanlah orang baik, maka izinkanlah saya untuk terus berbuat baik kepada siapa saja .
Demikianlah sepenggal kalimat Sang Kiai yang sederhana tapi cukup cespleng di telinga. Orang-orang pun tertegun sejenak. Mereka menyaksikan bagaimana seseorang yang selama ini mereka puji-puji sebagai orang suci, dengan nada tegas tanpa ragu mengatakan bahwa dia bukanlah orang baik. Tentu saja akan sedikit aneh bagi orang-orang yang belum sering bergaul dengannya.
Melalui hal-hal kecil dan sederhana, Sang Kiai terus melakukan apapun saja, asalkan bermanfaat bagi orang lain. Dengan niat nyicil untuk membayar kebaikan yang telah digelontorkan Allah kepada dirinya sejak lahir.
Pada banyak kesempatan, beliau juga sering mengatakan, Orang yang setiap hari rajin bersujud belum tentu "hatinya" juga bersujud. Ada orang yang rajin bersujud, tapi hatinya malangkerik kepada Allah. Selalu merasa benar dan paling suci dari yang lain. Sujud hanya digunakan sebagai simbol hipokrit agar mendapat label alim dari orang lain. Sujudnya tidak sejalan dengan perbuatannya. Ketika manusia sedang bersujud, sesungguhnya begitulah hakikat dasar kualitas derajat dirinya, Ia tak lebih tinggi dan tak lebih baik dari pantatnya sendiri.
***
KADO CINTA SANG KIAI adalah sekumpulan artikel bebas yang ringan, simpel, luwes dan sederhana namun perlahan dapat membawa pembaca membuka jendela perasaan dan membentangkan cakrawala pemikiran, sehingga diharapkan cahaya perlahan masuk ke dalam pori-pori jiwa. Bercerita tentang romantika perjalanan Sang Kiai yang penuh liku-liku dan rahasia, juga analisa dari berbagai fenomena aktual yang terjadi di sekitar kita sehari-hari. Melalui buku ini, penulis mengajak para pembaca untuk mengaduk-aduk perasaan dan menggoyang-goyang pikiran agar tidak kaku dan sempit dalam memahami suatu persoalan. Membuka ruang-ruang gelap dan menemukan titik-titik cahaya untuk kemudian melangkah menuju hal-hal yang berguna bagi kehidupan bersama dan bagi masa depan kita setelah di dunia.