produk / detail
Celoteh R.A. Kartini: 232 Ujaran Bijak Sang Pejuang Emansipasi
Kartini, pejuang emansipasi tanpa senjata, menulis perjuangan dalam diri yang inspiratif. Surat-suratnya mencerminkan kegelisahan dan keunikan dalam tatanan sejarah zamannya, memberikan ketegasan pada hal-hal yang sebelumnya tak jelas.
Sampul Belakang:
Kartini memang tidak angkat senjata atau memimpin pemerintahan seperti banyak pahlawan nasional di luar sana . Ia tidak menggalang massa atau menyerukan pemberontakan. Tapi tulisannya menggambarkan perjuangan panjang di ruang dalam yang belum selesai sekalipun kemerdekaan di ruang luar sudah tercapai.
- Hilmar Farid, sejarawan (Gelap Terang Kartini, Jakarta: KPG " Tempo, 2016).
Surat-surat Kartini menggambarkan dirinya sebagai manusia dalam konteks kondisi-kondisi lokal yang unik dan tatanan sejarah zamannya. Dari sana, ia muncul di panggung sejarah secara tiba-tiba dan mempelopori memberikan penjelasan serta ketegasan terhadap apa yang sebelumnya tak jelas, juga kurang dirasakan secara sadar. - JJ Rizal, sejarawan. (Gelap Terang Kartini, Jakarta: KPG " Tempo, 2016).
Kartini manusia hybrid yang gelisah dan terombang-ambing. Dan demikian pun dengan kita masing-masing, baik saya yang berasal dari Eropa dan hidup di Jawa, maupun Anda semua dengan keunikan hibriditas biografis masing-masing. - Katrin Bandel, staf pengajar di Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (pengantar dalam RA. Kartini, Emansipasi, Yogyakarta: Jalasutra, 2014).