produk / detail
Meretas Badai Lebih Sehat Jika Menulis
Sampul Belakang:
Imajinasi harus terus diasah, dicari untuk menjadi sebuah cerita . Keterbatasan fisik bukan halangan, kesakitan dan kesedihan hilang dengan hadirnya sebuah karya kepenulisan. Saat karya ini ditulis penulis dalam kondisi habis operasi infeksi saluran kencing harus opname di rumah sakit dan selama sebulan menggunakan selang cateter. Ujian ini memang berat harus dilalui karena penyempitan kandung kemih juga adanya penyakit hemoroid(wasir) terus berjuang untuk membuat suatu karya kepenulisan yang bisa bermanfaat untuk orang lain.
Dalam buku Meretas Badai Menjadi Sehat Karena Menulis pembaca akan diajak untuk membaca betapa berat perjuangan para penulis yang terus berkarya di tengah keterbatasan fisiknya.
Seorang Pipiet Senja yang tidak pernah menyerah dalam menghadapi cobaan, thallassemia membuatnya harus melakukan transfusi secara berkala. Di tengah jadwal untuk tranfusi Pipiet Senja selalu menyempatkan diri untuk menulis dan menulis. Bagaimana kita menyerap energi seorang Pipiet Senja yang luar biasa.
Juga Melani Soebono. Berbagi lewat buku mengajak sharing soal penyakit yang menimpa rahimnya dan berbagi pengalaman tentang hidup cinta dan kehilangan.
Berteman dengan kematian, buku yang ditulis Sinta Ridwan penyandang Lupus. Tubuhnya melemah dari hari ke hari, penyaki mematikan yang belum ada obatnya.Sinta mengajarkan naskah kuno sesuai dengan latar belakangnya sebagai seorang fiolog.
Ferrasta Soebandi atau dikenal dengan Pepeng. Penyakit Multiple Sclorosis memuatnya harus terus berbaring di ranjangnya. Semangat perjuangan dann keikhlasan Pepeng dalam melawan sakit yang dideritanya menjadikan Pepeng sebagai salah satu Penerima Anugerah Kick Andy Heroes, kini beliau telah berpulang ke hadirat-Nya.
Seorang entertainer sejati, pendiri Forum Lungkan Pena (FLP), Nurul F Huda merupakan sosok yang tegar menderita sakit jantung sejak kecil, nyeri di dada kiri menembus pungungnya seperti tersayat-sayat tidak dihiraukannya, dia tetap memberi motivasi untuk terus menulis.
Pada 18 Mei 2011 Perjalanan panjang Nurul F Huda berakhir. Sebelum menhadap ke hadirat Tuhan YME telah terbit buku terbarunya dengan judul Hingga Detak Jantung Berhenti. Luar Biasa. Selamat jalan Pepeng, Nurul F. Huda, walaupun telah tiada namun karyamu tetap abadi dalam hati sanubari bangsa Indonesia.
Masih banyak lagi kisah para penulis yang sangat menyentuh hati, berjuang terus memberikan inspirasi, di tengah keterbatasannya untuk menulis. Karena sejatinya sakit adalah irama kehidupan, dengan kita meramunya dengan untaian kata-kata indah menjadi sebuah karya. Maka sakit yang dideritanya akan hilang dengan sendirinya menjadi sehat karena menulis.