Kasih, pernah suatu ketika mataku tak mampu menatap keindahan . Dosa-dosa menertawaiku. Pernah juga jiwa ini sehampa-hampanya jiwa. Namun, semua sirna ketika cinta suci menyentuh labirin hati tersunyi.

Duhai wanita pengindah tatap dan jiwa. Andai cinta bersambut, bersatu, terikat dalam ikatan syahadat sakral, maka aku bernadzar : Akan ku khatamkan Kitab Suci Alquran sebagai bukti syukur kepada Allah yang telah menanamkan cinta dalam hatiku, hatimu.

Ternyata Allah belum mengizinkan kita bersama, duhai. Kau menjadi milik orang lain. Meninggalkan aku dalam sepi seorang diri. Tapi aku yakin, cinta suci tiada akan pernah mati, meskipun tak saling memiliki. Allah bukan memisakan kita, namun mengabadikan kita dalam kenangan.