produk / detail
Konflik Bersejarah: Bulan Sabit dan Swastika
Perang Dunia II dalam perspektif oposisi terhadap rezim Stalin, termasuk partisipasi kaum Muslim Soviet dalam Wehrmacht dan aksi mereka selama perang. Mengetahui lebih dalam mengenai motivasi kaum Muslim Soviet dalam bekerja sama dengan Nazi serta dampaknya terhadap Perang Dunia II.
Sampul Belakang:
Dalam historiografi Soviet dan kemudian historiografi Rusia, Perang Dunia II disebut sebagai Velikaya Otechestvennaya Voina (Perang Patriotik Besar) . Hingga titik tertentu, perang tersebut dikatakan telah memperkuat persatuan antara bangsa Soviet dan rezim Stalin sesudahnya. Namun, di sisi lain, rezim Komunis juga menyaksikan oposisi di dalam dan di luar negeri selama tahun-tahun peperangan itu, yang tidak tampak sebelum dan setelah Perang Dunia II.
Sebagian dari oposisi tersebut muncul akibat dari kebijakan sewenangwenang rezim Stalin. Sebagian lagi merupakan perlawanan lanjutan dari pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil akhir Perang Saudara
Rusia (1917"1923), yang telah mendirikan berbagai kelompok oposisi di pengasingan di kota-kota Eropa seperti Warsawa, Berlin, Paris dan Ankara.
Kubu oposisi ini memperoleh momentumnya ketika Hitler menyerbu Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941. Tanpa menyadari tujuan kolonial Hitler di Timur, jutaan warga Soviet menyambut baik propaganda Jerman yang menjanjikan kepada mereka pembebasan dari Stalinisme. Bahkan, lebih dari satu juta orang dari warga Soviet kemudian bertugas dalam Wehrmacht. Di antara mereka terdapat
sekitar 400.000 orang Muslim Soviet.