produk / detail
GARIS JOI
Sampul Belakang:
Pemikiran Human Idea mengungkapkan bahwa idea merupakan intangible asset yang saat ini sangat dibutuhkan dan dihargai di berbagai perusahaan sebagai bentuk kreativitas yang berdampak pada inovasi . Buku ini terwujud atas ide dari Prof. Christantius Dwiatmadja, dan saya hanya mengeksekusi agar bisa terwujud dan menjadi proses pembelajaran bagi banyak orang. Makna sebuah hadiah bukan saja fokus pada penerima namun punya kontribusi bagi banyak orang, sehingga penerima hadiah merasakan kebahagiaan melampaui yang diharapkan.
Garis JOI menjadi istilah yang tidak pernah terlupakan oleh setiap mahasiswa yang pernah mendapatkan ilmu darinya; garis yang digunakan untuk memisahkan ranah abstrak dari empirik dalam pendekatan deduktif maupun induktif. Dalam Bangunan Teori dijelaskan rentetan proses berpikir yang terbagi ke dalam dua aras; abstrak dan empirik, dan di antara kedua aras berpikir tersebut terbentang garis horizontal patah-patah itulah yang disebut Garis JOI.
Penekanan akan kepenasaran (curiosity) adalah awal dari daya keterhubungan bagaimana sesuatu itu, apa kaitannya, bagaimana sesuatu itu terkait dengan sesuatu yang lain. Karakteristik utama terkait dengan nilai ilmiah yang kebebasan pribadi peneliti untuk berfikir ilmiah dan kebebasan pribadi untuk bertindak ilmiah, di mana nilai ilmiah ini mengarah ke suatu kebaruan (novelty). Dalam konteks inilah Garis JOI berperan penting.
Kontributor GARIS JOI yaitu Hendrawan Supratikno, Daniel Kameo, Christantius Dwiatmadja, Supramono, Apriani Dorkas Rambu Atahau, Jony Oktavian Haryanto, Sabrina O. Sihombing, Theresia Woro Damayanti, Antonius Surjo Abdi, Agus Suryono, Bambang Handoyo, Jerry Ph. Wamea, Sudhamek AWS, Hari Sunarto, Harijono, Wolter P. Boeky, Pramudianto.