Manusia biasa . Itulah Budiman. Jalan hidup jebolan pesantren yang berhasil terbang ke Kairo ini unik. Setiap ada cobaan yang datang kepadanya, selalu ada masjid yang memeluknya dan menjadi awal solusi dari perih dan pedih yang sedang dia rasa. Kesuksesan besar pernah ia dapatkan, tanah-tanah di berbagai penjuru dunia menjadi saksi di mana kakinya pernah dipijakkan. Sayang, godaan syahwat merusak segalanya dan membuatnya kembali terpuruk. Beruntung, meski pernah tergores, belahan jiwanya menerimanya kembali apa adanya. Suatu hal yang membuat semangatnya tetap hidup sampai hari ini.