Elex Media Komputindo - Why? Global Manner karya Kim Seung Ryeol

produk / detail

Why? Global Manner

Etiket global penting

Perhatikan cara berjalan, salam, tatapan mata, dan gerak tubuh dalam berinteraksi internasional. Menghargai kepercayaan dan kebiasaan negara lain sangatlah penting. Dengan menjalankan etiket global dengan baik, kita bisa membangun hubungan yang harmonis dan menghindari kesalahpahaman. Menghormati kepercayaan dan kebiasaan orang lain adalah kunci utama.

Sampul Belakang:

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam etiket global adalah cara berjalan, salam, senyuman, tatapan mata, gerak tubuh dan lain-lainnya . Kita harus berusaha untuk berjalan dengan badan tegap, tatapan mata yang luas dan melangkah santai sambil tersenyum dengan percaya diri. Lalu memberi salam kepada lawan bicara sambil menatap matanya dan sedikit tersenyum. Baik juga untuk bersalaman dengan tangan sebelah kanan dan mengayunkannya sebanyak dua atau tiga kali. Kita juga harus memperhatikan urutan dalam bersalaman dan jangan sampai melenceng dari kesopansantunan. Berbicara dengan mata menatap langsung lawan bicara dengan diiringi senyuman juga merupakan hal yang baik. Gerak tubuh juga dapat memberikan efek lebih ke dalam pembicaraan tetapi harus hati-hati karena ada gerak tubuh yang tidak dibolehkan di beberapa negara. Pada intinya, menghormati dan menghargai lawan bicara dengan tulus adalah tata krama dasar yang harus dijalankan di kehidupan internasional.

Komentar Penyunting:

Titik dasar dari etiket global memang adalah hati dan perbuatan yang mencoba untuk berbuat baik kepada orang lain tetapi dibutuhkan juga sikap menghargai orang lain dengan tidak membuatnya melakukan hal-hal yang tidak baik. Dengan tidak melakukan hal-hal yang menjadi larangan di Negara lain adalah salah satu permulaan kita menjalani etiket global. Di Malaysia penduduknya menganut agama Islam. Penganut Islam tidak makan daging babi dan tidak minum beralkohol, menganggap tangan kanan lebih suci, dan tidak menggunakan tangan kiri saat makan. Di India penduduknya menganut agama Hindu jadi tidak memakan makanan yang terbuat dari sapi dan bahkan tidak melukai binatang sapi. Di Cina, kata jong memiliki makna akhir atau kematian sehingga jam dinding bandul yang dilafalkan gwoejongshigye tidak dijadikan sebagai hadiah kepada orang lain.

Retno Kristy

bukalapak

blibli

lazada

shopee

tokopedia

Buku yang serupa dengan Why? Global Manner di situs elexmedia.id adalah sebagai berikut: