produk / detail
The Calm Investor
Investasi bukan sekadar soal uang, tapi juga kepuasan melihat perusahaan tumbuh besar. Teman penulis sukses dengan saham bertahun-tahun, merasa bangga dan puas. Analogi dengan medali emas Olimpiade. Teliti sebelum beli saham, jangan asal beli abal-abal. Sabar menanti pertumbuhan saham seperti membesarkan ikan louhan. Kinerja perusahaan menentukan harga saham.
Sampul Belakang:
Berinvestasi itu nggak melulu soal duit, melainkan soal passion, soal kepuasan ketika bisa melihat/merasakan bahwa kita berinvestasi pada perusahaan yang bertumbuh hingga menjadi besar . Jadi dalam hal ini, mulai dari saat ini, cobalah untuk mengubah motif Anda dalam berinvestasi, yakni bukan hanya sekadar mengejar keuntungan melainkan untuk memperoleh passion-nya. Buffett sudah melakukan ini dan hasilnya, ia sukses menjadi investor terbesar di dunia.
Terkait hal ini, penulis juga punya beberapa teman investor senior yang sukses memegang saham-saham tertentu selama bertahun-tahun, dan saham tersebut sudah naik sekian kali lipat, dan penulis bisa rasakan ketika ia menceritakan soal sahamnya tersebut, ia merasa bangga dan puas karenanya, dan itu bukan karena ia sekarang punya duit banyak (karena saham itu masih belum dijual), melainkan karena puas saja. Analoginya seperti memenangkan medali emas dalam Olimpiade (seperti yang sudah kita bahas di bagian pendahuluan), di mana medali (saham) tersebut bukan dinilai dari harganya, melainkan dari pencapaian setelah bersabar dan menunggu sekian lama.
Ada juga teman yang mengatakan, Kepuasan dalam memegang saham yang sama selama bertahun-tahun hingga dia naik berkali-kali lipat, itu hampir sama seperti kepuasan yang saya rasakan ketika saya menghadiri upacara wisuda anak saya di Universitas, setelah saya menyekolahkannya selama bertahun-tahun sejak dia masih kecil. Penulis kemudian bertanya, Terus sahamnya nggak dijual pak? Dan ia menjawab, Ngapain dijual? Lha wong saya tau dua tiga tahun ke depan dia masih bisa naik lagi kok. Lagian kalau dijual, duitnya mau dipake buat apa?
2. Kemudian, seperti layaknya membeli louhan harus teliti, maka di saham juga sama: Teliti (baca: analisis) perusahaannya sebelum membeli, apakah ia memenuhi syarat-syarat sebuah perusahaan yang bagus atau tidak. Jangan pernah sekalipun membeli saham abal-abal yang nggak jelas!
3. Ikan louhan itu tidak bisa langsung besar dalam satu hari setelah Anda membelinya, melainkan perlu waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menjadi dewasa, tapi justru disitulah letak kepuasannya, di mana kita bisa melihat ikan tersebut tumbuh sedikit demi sedikit. Nah, demikian pula di saham. Sebagus apa pun sebuah perusahaan, namun ia tetap membutuhkan waktu untuk tumbuh menjadi lebih besar, mungkin berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Artinya? Anda harus sabar menanti, namun Anda justru bisa menikmati penantian tersebut ketika membaca laporan keuangan perusahaan setiap tiga bulan sekali, di mana Anda bisa melihat perusahaan tersebut secara konsisten mencetak kenaikan modal dan laba bersih.
Lalu bagaimana dengan kenaikan dan penurunan harga sahamnya? Ya biarin aja, karena pada akhirnya harga saham akan mengikuti kinerja fundamental perusahaan, di mana jika kinerjanya naik maka sahamnya akan naik, dan dia hanya akan turun jika kinerja perusahaan turun.
Sebenarnya, kalau kita perhatikan orang-orang yang sukses di bidangnya masing-masing, motif mereka memang bukan semata soal keuntungan atau uang, melainkan karena mereka menyukai dan memiliki passion/hasrat terhadap bidang tersebut. Dokter yang sukses adalah dokter yang dengan sepenuh hati berjuang untuk membantu menyehatkan pasien. Dosen yang sukses adalah dosen yang bertekad untuk menjadi corong ilmu pengetahuannya bagi para mahasiswanya, dan masyarakat banyak pada umumnya. Dan politisi yang sukses adalah politisi yang benar-benar berkeinginan untuk bekerja melayani masyarakat, dan bukannya berusaha menarik simpati orang-orang dengan tebar janji dan pamer baligho dan spanduk disana-sini. Dan seterusnya.
Sementara mereka yang bekerja hanya untuk tujuan memperoleh uang? Sorry to say, mereka nggak akan jadi siapa-siapa! Lebih buruk lagi jika mereka sampai menghalalkan segala cara untuk memperoleh tujuannya tersebut, maka mereka mungkin hanya akan berakhir dibalik jeruji besi.