produk / detail
Mantra Kehidupan, Refleksi Melewati Fresh Graduate Syndrome dan Quarter-Life Crisis
Buku membantu mengatasi Fresh Graduate Syndrome dan Quarter-Life Crisis dengan panduan dari pengalaman pribadi penulis serta riset melibatkan 200 responden Buku menawarkan studi kasus Indonesia kekinian dan teori Barat, cocok bagi yang mengalami krisis identitas, hilang arah, dan ingin menentukan panggilan hidup
Sampul Belakang:
Buku ini diterbitkan untuk membantu siapapun yang tengah dilanda Fresh Graduate Syndrome dan Krisis Seperempat Baya (QLC) . Terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis, buku ini menawarkan panduanuntuk sukses melewati masa transisi dari perkuliahan hingga sekitar dua decade pertama bekerja. Suatu fase peralihan yang penuh dengan ketidakpastian, kejutan, dan perubahan yang membuat setiap orang sering kali cemas, bimbang, ragu, dan galau. Suatu masa periode pancaroba yang penuh dengan persimpangan.
Buku ini diperkuat oleh riset pribadi penulis yang melibatkan setidaknya 200 orang responden di 20 provinsi dan 27 kota di Indonesia serta 8 kota di 7 negara. Mulai dari profesor, bankir, pengacara, pendidik, karyawan, penulis, motivator, petinggi militer, menteri, seniman, pengusaha, artis, hingga pemuka agama. Ditulis dengan gaya bertutur, penulis seolah-olah mengajak para pembaca untuk bercerita dan berdialog dengan diri sendiri. Oleh karenanya, hampir di setiap bagian dilengkapi dengan kertas kerja (kuis) tanpa maksud menggurui.
Yang membuatnya berbeda dari buku kebanyakan, buku ini dilengkapi oleh studi-studi kasus para pengidap Fresh Graduate Syndrome dan QLC khas Indonesia kekinian. Tapi di saat yang bersamaan juga diselingi oleh teori-teori maupun praktek ala Barat yang kebanyakan datang dari Amerika Serikat. Yang terpenting, buku ini dapat dijadikan rujukan bagi siapa saja yang tengah dilanda krisis identitas, hilang arah, kehampaan dalambekerja, hingga menentukan panggilan (dan manifesto) hidup. Singkat kata, buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin mengenal dirinya lebih baik agar keberadaan mereka semakin menebarkan manfaat untuk sesama (self-discovery, self-guide, self-help, self-coach).