produk / detail
Zero Waste Adventure
Pengalaman penulis dalam menerapkan zero waste di gunung, tips dan trik nol sampah, menyasar anak muda peduli lingkungan Buku ringan dengan bahasa mudah dan gambar menarik, ajarkan hidup tanpa sampah
Sampul Belakang:
Berjalan lambat-lambat menuruni jalur Sembalun, membuat saya dapat melihat lebih saksama sudut-sudut semak Rinjani yang disisipi sampah . Dari semak-semak yang saat itu tengah gundul karena terbakar, terlihat jelas sampah-sampah rebah ditinggalkan empunya. Pemandangan itu membuat perasaan sebal menyeruak di tengah keringat yang berpeluh. Rasanya bukan ini pemandangan yang ingin saya lihat. Rinjani terkoyak jejak-jejak sampah yang nyata.
Hingga tiba di satu titik, saya melihat sejumlah botol minuman kaca terkapar tidak berguna. Pikiran saya langsung melayang ke Pos Plawangan Sembalun, tempat saya bertemu sang penjaja minuman. Ada gula, ada semut. Gara-gara ada yang jualan nih, jadi ada sampahnya, pikir saya.
Namun, pikiran tadi hanya bertahan beberapa langkah kaki. Seketika saya ingat, dalam daypack yang saya pikul di punggung, juga terdapat sejumlah minuman dalam botol plastik kemasan dan sejumlah makanan instan. Kemasan-kemasan tersebut bisa saja berakhir di salah satu sudut Rinjani, jika saya malas dan khilaf.
Ahh, iya.. Sampah-sampah tadi ada karena kalian. Karena kita. Karena saya. Para pendaki yang membawa semua perbekalan berbau instan dari peradaban ke alam. Sampah ada karena kitalah produsennya. Lalu perut saya pun rasanya jadi mual.***