produk / detail
All The Light We Cannot See
Kisah dua tokoh, Marie-Laure dan Werner, di tengah perang dunia, membawa benda berharga dari Nazi, dan perjalanan hidup mereka yang berbeda di Paris dan Jerman. Jelajahi kisah manusia yang berusaha bersikap baik di tengah keadaan sulit, dengan sentuhan kebaikan dan perjuangan yang menginspirasi.
Sampul Belakang:
Marie-Laure tinggal di Paris di dekat Museum Sejarah Nasional, tempat ayahnya bekerja . Ketika Marie-Laure berusia dua belas tahun, tentara Nazi mengambil alih Paris, memaksa ayah dan anak itu melarikan diri ke Saint-Malo, ke rumah adik-kakek Marie-Laure, Etienne. Bersama dengan kaburnya ke Saint-Malo, mereka membawa satu benda yang amat berharga, yang harus dijaga dari para Nazi.
Di sebuah kota tambang di Jerman, Werner Pfenning, seorang yatim piatu, yang tumbuh besar bersama adik perempuannya. Mereka senang mendengarkan radio, yang membawakan berita dan cerita dari tempat-tempat yang belum pernah mereka dengar. Werner akhirnya menjadi ahli dalam bidang bangunan dan perbaikan instrumen lalu didaftarkan untuk melacak pemberontakan.
Dengan menghubungkan kehidupan Marie-Laure dan Werner, Doerr menjelaskan bahwa bagaimanapun, manusia akan berusaha untuk bersikap baik kepada sesama.